Bikin KTP

Hallo guys balik lagi bersama venitanf di blog gue yang absurd ini. Kali ini gue mau menceritakan pengalaman gue membuat KTP ( Kartu Tanda Penduduk ).

Hari selasa tanggal 18 April 2017 gue janjian sama temen gue, si irma.
Kebetulan doi juga mau ngambil KTP sementara di capil ( catatan sipil ).
Kami berangkat kesana dengan membawa tekad yang kuat dan jiwa yang bersahaja, anjir.

Pukul 8 pagi kami pergi ke kelurahan dulu untuk minta tanda tangan pasha ungu. Lah maksud gue tanda tangan lurah.

Pas gue masuk ke dalem kantor lurah, suasananya sepi. Nggak ada siapa-siapa. Lampu menyala redup. Angin berhembus kencang, membuat bulu kuduk gue berdiri. Terdengar suara langkah kaki. Makin kesini suara itu semakin terdengar jelas. Keringat mulai menetes membanjiri kantor lurah. Seketika dari arah belakang ada yang menepuk pundak gue.

" Ven, kayaknya nggak ada deh lurahnya. "

Jah elah, si irma.

Untuk lebih meyakinkan, kami menanyakan kepada syahrini yang kebetulan sedang menyapu di halaman kantor.

" Maaf bu mau nanya, ini pada kemana ya.. kok nggak ada orang didalem? "

" Oh itu lagi pada rapat di kecamatan. "

Seketika degup jantung gue berhenti berdetak. Kata-kata nya terngiang-ngiang dikepala gue. " Oh itu lagi pada rapat di kecamatan. "

Tiba-tiba charlie st12 datang dan membawakan sebuah lagu.

" Inilah saat terakhirku.. melihat kamu.. jatuh air mataku.. menangis pilu.. "

Oke cukup. Lupakan kejadian dramatis di kantor lurah ini.

Sekarang gue dan irma bingung mau kamana. Secara gue belum pernah ngurus-ngurus kayak beginian. Ke capil aja gue belum pernah.
Akhirnya irma bilang "yaudah ven ke capil aja dulu ngambil ktp yang punya gua, sambil nunggu rapat"

Oke pikir gue "ah yaudahlah paling besok gue bikinnya"

Sesampainya di capil, gue terkejat-kejut. Kayaknya salah tempat deh. Ini mah pasar nih. Haha abis rame banget. Gue paling males ditempat keramaian kayak begini.

Disini kebanyakan aa-aa. Lumayan lah buat cuci mata, banyak yang cakep. Haha siapa tau ketemu jodoh. Kalo iya nanti gue bikin sinetron judulnya "Cinta Bersemi di Capil".

Setelah si irma ngasih persyaratan, doi ngajakin wisata kuliner dulu disitu. Belum sarapan katanya. Setelah keliling capil 10 puteran, akhirnya dia memutuskan untuk membeli soto.

Gue nggak beli karena gue udah sarapan. Gue hanya membeli minuman sambil duduk santai ngeliatin cowok-cowok kece yang ada disitu.

Setelah selesai makan, gue menemani si irma duduk, menunggu namanya dipanggil. Gue memberikan sedikit tips kepada dia.

" Nih ma, kalo nama elu dipanggil.. IRMA YANTI.. nah elu jalan kedepan terus ambil KTP elu. Jangan angkat tangan terus bilang HADIR BU. Oke? ini bukan sekolahan. "

Dia cuma ketawa.

Setelah lama menunggu, akhirnya nama si irma di panggil. Dia langsung ngambil dan ngecek KTP sementara dia. Baru kali ini gue ngeliat muka dia seserius itu haha. Setelah cukup lama hening, si irma ngomong begini

" Hoh ven, nama gua di KTP kok  IRMAYANTI nggak pake spasi ya? "

" Lah emang seharusnya gimana ma? "

" Harusnya pake spasi ven, IRMA YANTI "

" Coba liat di KK elu ma "

" Di KK juga IRMAYANTI ven, nggak pake spasi "

" Yaudah berarti nama elu disatuin, kagak pake spasi "

" Ya Allah ven, 18 tahun gua baru tau kalo nama gua IRMAYANTI disatuin. Gua kira pake spasi ven "

Astagah temen gue gini amat. Pengen gue bunuh rasanya. Hahaha.

Setelah si irma mendapatkan KTP nya, kami memutuskan untuk pulang.

Tapi ketika kami hendak beranjak pulang, didepan kami ada mbak-mbak lagi ngisi formulir miss universe 2017.
Eh maksud gue formulir KTP. 
Kami berniat mau nanya sama si mbak, tapi kebiasaan para cewek atau cuma kita berdua aja kali ya?
Nggak ada yang mau nanya duluan, sehingga terjadilah kontroversi dramatisasi.

V : " Ma tanyain gih "
I : " Ah lu aja ven "
V : " Ih lu aja dah "
I : " Ih gimana nanya nya "
V : " Gimana weh ma "
I : " Ih gw malu ven lu aja yang nanya "
V : " Ih gimana nanya nya "
I : " Ih nggak tau ven "

Seketika gue teringat pepatah malu bertanya sesat dijalan. Akhirnya bertanyalah kami berdua ke si mbak.

" Mbak, hmm gimana ngomongnya ya.. hmm mbak tau nggak apa bedanya mbak sama pelangi? "

Lah nggak gitu anjir.

" Mbak, baru ngisi formulir? "

" Iya. "

" Emang boleh mbak kalo nggak pake tanda tangan lurah & camat? "

" Boleh kok. "

" Ohyaudah makasih ya mbak. "

Ternyata nggak perlu minta tanda tangan lurah & camat. Jadi gue nggak usah nunggu mereka rapat. Haha untung ada si mbak.

Gue langsung menuju loket perekaman dan memberikan berkas gue. Gue harus nunggu dulu. Setelah nama gue dipanggil baru deh gue melakukan perekaman. Di foto, tanda tangan, sidik jari, sama mata gue diapain dah tuh.

Demi apapun foto KTP gue kayak TKW yang disiksa sama majikan nya terus nggak dikasih makan setahun.

Setelah perekaman, gue harus memberikan berkas gue ke loket pendaftaran.

Tapi..

Loket pendaftarannya tutup. Dan baru buka lagi jam 1. Sial. Padahal ini baru jam 10. Terus gue harus nunggu 3 jam gitu? Hmm gue udah terlalu lama nunggu doi, jadi males nunggu lagi. Haha

Gue sama irma bingung mau nunggu apa mau pulang. Dan ada satu kejadian dramatis lagi.

Setelah si irma ngecek kembali KTP sementara dia, ternyata alamatnya salah. Doi nanya ke petugas katanya itu KK nya yang salah dan harus ke kecamatan.

Njing.

Teuing ah lieur urang mah. Emosi jiwa. Akhirnya gue dan irma memutuskan untuk balik. Karena dalam keadaan lapar, otak susah buat diajak mikir secara sehat. Haha

Bodoamat dah persetan sama KTP yang penting kita makan dulu. Gue sama irma balik ke rumah irma.

Setelah selesai makan, gue sama irma menunggu sampai jam 1 untuk balik lagi ke capil. Jam 12:30 langit mulai mendung, terdengar suara petir. Sepertinya akan turun salju. Eh maksud gue hujan.

Ya Allah cobaan apalagi ini :v

Seperti biasa, ketika hendak berangkat, terjadi kontroversi dramatisasi.

I : " Ven jadi nggak nih? "
V : " Ayo ma jadi "
I : " Ih tapi ujan ven "
V : " Ah enggak ma inimah mendung doang "
I : " Takut ujan gede dijalan "
V : " Yaudah nih nggak jadi? "
I : " Terserah lu ven "
V : " Yaudah ayo "
I : " Ih tapi.. "

15 menit kita diem didepan motor ngomongin kayak gitu. Tapi pada akhirnya kita berangkat menembus hujan dan menghadang badai demi selembar KTP. Haha

Sesampainya disana gue langsung memberikan berkas gue di loket pendaftaran. Setelah itu gue menunggu nama gue dipanggil.
Selagi nunggu, gue nganter irma ngebenerin alamat dia.

Alamat si irma udah beres dibenerin, besok doi harus balik lagi buat bikin ulang. Tapi nama gue tak kunjung dipanggil. Setelah nunggu lama, akhirnya nama gue dipanggil..

" Venita Nurviani Fristianti.. Kecamatan Karawang Timur "

" Iya saya pak. "

" Ini fotonya mana? "

Gue terdiam sejenak. Hening. Mata gue bertatap-tatapan dengan si petugas.

Shit!!! Gue lupa bawa foto, men.

" Yaudah besok kamu balik lagi kesini bawa foto. "

Akhirnya gue dan irma pulang kerumah masing-masing. Kami janjian untuk balik lagi ke capil besok.

Rabu, 19 April 2017.

Hari ini kami berangkat ke capil pada pukul 7.30. Dengan harapan semuanya akan beres dan nggak ada kejadian dramatis lagi.

Sesampainya disana gue sama irma berpisah. Gue ke loket pendaftaran, sedangkan si irma mau membenarkan alamatnya yang salah. Lagi-lagi terjadi drama.

Sebelum berpisah di parkiran..

" Ven, apapun yang terjadi kita harus berpisah. "

" Oke ma, kita bertemu lagi disini. Apapun yang terjadi, tungguin gue. "

Air mata mengalir membanjiri kantor capil. Kami berpelukan, berciuman, berpegangan tangan. Sebelum pada akhirnya kami berpisah.

Hahaha..

Gue langsung ke loket pendaftaran dan ngasihin foto gue. Untung ada anak PKL disitu. Dia nyariin berkas gue yang kemarin, nempelin foto dan ngasih stempel.

KTP sementara gue pun jadi. Yeah. Semua datanya pun benar. Nggak ada yang salah.

Gue menghampiri si irma dan menunggu namanya dipanggil. Setelah namanya dipanggil, dia kembali ngecek KTP dia. Semua datanya sudah benar.

Huh, akhirnya kami berdua pulang dengan perasaan lega. Pertemuan hari ini ditutup dengan Mie Xp. Haha.

You Might Also Like

0 komentar