Ya, kau memang benar.
Cinta itu buta.
Dan jatuh cinta padamu membuatku terlihat bodoh.
Jatuh cinta padamu membuatku kehilangan akal sehatku.
Ratusan kali otakku menginstruksikan untuk pergi.
Tapi hatiku bersikeras mengatakan
" Tunggu !
Tunggu sampai ia kembali. "
Kata demi kata ku rangkai menjadi sebuah sajak.
Goresan pena ku ukir dengan indah.
Semuanya masih sama.
Masih tentang dirimu.
Entah mengapa aku ingin selalu bersajak untukmu.
Karena dengan ini, kisah kita akan abadi.
Pun saat aku pergi nanti, dunia akan tahu bahwa kau pernah menjadi pemeran utama di dalam tulisanku.
Mungkin ini terdengar gila.
Terkadang ketika aku sedang "sadar", aku selalu bertanya pada diriku sendiri.
Mengapa aku bisa begitu jatuh cinta padamu?
Padahal kau selalu membuatku terluka.
Bagaimana mungkin aku masih bisa menuliskan tentang dirimu?
Padahal aku tahu, kau telah pergi jauh meninggalkanku.
Bagaimana mungkin aku masih terus mencintaimu?
Padahal aku tahu, hatimu bukan lagi untukku.
Dan pada kenyataannya, semuanya adalah benar.
Bahwa cinta itu buta.
Atau mungkin aku yang terlalu bodoh.
-venitanf
