Catatan Hati Seorang Pencari Kerja "Belum Cukup Umur"

Hallo guys, balik lagi bersama venitanf di blog gue yang absurd ini. Di part pertama gue menulis keresahan gue sebagai pencari kerja tentang adanya persyaratan tidak berkacamata.

Keresahan gue yang gue rasakan selain itu adalah, mengenai usia.

Hampir setiap lowongan pekerjaan terutama di perusahaan mencari calon karyawan yang usianya minimal 18 tahun.

Dan usia gue saat ini baru menginjak 17 tahun lebih.

Untuk menunggu usia hingga 18 tahun, gue membutuhkan waktu kurang lebih 9 bulan.

Yang gue takutkan adalah, 9 bulan kemudian bukannya gue nyari kerja, tapi malah udah nimang bayi.

._.

Oke oke, itu nggak akan mungkin terjadi. Kecuali kalau Adipati Dolken nikahin gue sekarang juga. Haha

Balik lagi ke inti dari permasalahan.

Saat gue nanya ke temen-temen gue kenapa para perusahaan tidak mau menerima calon karyawan yang usianya 17 tahun, hampir semua jawabannya adalah sama.

"Kan ada undang-undangnya. Nggak boleh mempekerjakan anak dibawah umur"

"Kan ada undang-undangnya. Umur 17 tahun belum boleh kerja"

Yang ada di pikiran gue saat menerima kenyataan pahit tersebut adalah, yang pertama gue bener-bener nganggur di rumah.

Coba lu bayangin. 9 bulan gue nganggur. Berdiam diri di kamar. Tiduran. Nggak ada kerjaan.

Lalu nggak lama setelah itu ada berita bahwa ada seorang remaja perempuan mati mengenaskan di tempat tidur dengan keadaan tubuh sudah menjadi tengkorak dan di penuhi dengan laba-laba dan kabang-kabang. Kayak si Smitty Werben Man Jensen.

Haha.

Yang kedua, gue bisa nyari kerja di toko-toko atau mall atau apalah itu yang tidak mempermasalahkan usia.

Dan gue melakukan opsi ke dua. Gue sudah melamar sana sini, interview, tapi sejauh ini masih nothing.

I don't know why. Tapi terkadang gue suka berpikiran, "Yaudahlah ya, masih 17 tahun ini, istirahat aja dulu, nunggu umur".

Haha.

You Might Also Like

0 komentar