Untuk Kamu

Apa kamu pikir aku telah melupakanmu? Tidak, bodoh! Aku tidak pernah benar-benar melupakanmu, meskipun ratusan kali mulutku mengatakan itu. Semua hanya omong kosong.
Nyatanya, aku masih sering
menengok ke arahmu.
Nyatanya, aku masih cemburu ketika perempuan lain mendekatimu.
Nyatanya, rasa ini masih ada. Tidak berubah dan tidak pudar sama sekali.
Nyatanya, saat ini aku sangat merindukan kamu.
Rindu dengan canda tawamu.
Rindu dengan semua perhatianmu.
Rindu dengan kedewasaanmu.
Rindu dengan segalanya tentang kamu.
Kamu menjadi alasanku untuk menulis. Kamu selalu menjadi peran utama dalam setiap tulisanku.
Jujur, sampai saat ini aku masih terus memikirkan kamu. Hanya saja, kali ini tanpa air mata.

-venitanf

You Might Also Like

3 komentar